![]() |
https://sieplus.vhx.tv/products/impact-profit-conference-2023-day-2 |
Saat mendengar kata “bisnis,” banyak orang langsung membayangkan uang, keuntungan, dan angka-angka. Tapi di dunia yang terus berubah seperti sekarang, bisnis bukan cuma soal profit. Ada satu kata lain yang kini makin penting: impact dampak nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan.
Pertanyaannya: haruskah bisnis hanya kejar untung? Atau bisa juga mengejar dampak?
π Apa Itu Bisnis
Kejar Profit dan Bisnis Kejar Impact?
Bisnis kejar profit adalah model usaha yang menitikberatkan pada keuntungan finansial. Tujuannya jelas: mendapatkan laba sebesar-besarnya bagi pemilik atau pemegang saham. Segala keputusan diambil berdasarkan potensi keuntungan, bahkan jika harus menekan biaya dengan risiko merugikan lingkungan atau tenaga kerja.
Sementara itu, bisnis kejar impact adalah usaha yang berorientasi pada kontribusi sosial, ekonomi, dan lingkungan, tanpa mengabaikan keberlanjutan finansial. Tujuannya bukan hanya “cuan”, tapi menciptakan makna dan perubahan positif. Contohnya: membantu petani lokal, mengurangi emisi karbon, atau meningkatkan literasi digital meskipun itu artinya profit tidak sebesar kompetitor.
“People don’t buy what you do, they buy why you do it.” -Simon Sinek
π Spektrum Bisnis: Dari Impact First ke Money First
![]() |
https://slidemodel.com/templates/non-profit-vs-for-profit-powerpoint-diagram/ |
Untuk memahami posisi dan orientasi bisnis dalam mengejar profit dan impact, mari lihat model spektrum berikut yang menggambarkan pergeseran dari “dampak dulu” hingga “uang dulu”:
- Traditional Charity: Fokus penuh pada dampak sosial, tanpa orientasi profit. Umumnya bergantung pada donasi.
- Sustainable Non-profit: Organisasi sosial yang mulai menerapkan praktik bisnis agar mandiri secara finansial.
- Social Enterprise: Titik tengah antara profit dan impact, menggunakan model bisnis untuk misi sosial.
- Responsible Enterprise: Perusahaan berorientasi profit yang juga punya komitmen sosial, misalnya lewat CSR.
- Traditional Enterprise: Fokus utamanya adalah profit; tanggung jawab sosial bersifat pelengkap saja.
Artinya, impact dan profit bukanlah dua kutub yang harus dipilih salah satu. Mereka bisa menyatu dalam satu model bisnis yang sehat dan berkelanjutan.
π§ Menurut Pendapat
Saya...
Menurut saya, bisnis ke depan tidak cukup hanya mengejar keuntungan. Saya sadar bahwa bisnis bisa menjadi alat paling kuat untuk memperbaiki dunia. Tapi hanya jika kita tahu tujuan dari apa yang kita bangun. Bisnis bukan cuma tentang apa yang kita jual, tapi kenapa kita melakukannya. Ketika tujuan kita selaras dengan kebutuhan masyarakat dan bumi, maka bisnis menjadi lebih kuat, relevan dan disukai publik.
1️. Seberapa Penting Sebuah
Bisnis Mengejar Impact?
Sangat penting. Karena:
- Konsumen masa kini semakin sadar terhadap isu sosial dan lingkungan. Mereka lebih memilih merek yang punya nilai.
- Karyawan, khususnya generasi muda, lebih tertarik bekerja di tempat yang punya misi lebih besar dari sekadar angka.
- Investor kini mempertimbangkan faktor ESG (Environmental, Social, Governance) dalam mendanai bisnis.
Menurut
saya, impact bukan sekadar idealisme, tapi strategi jangka panjang. Bisnis yang
berdampak membangun kepercayaan, menciptakan loyalitas, dan memiliki reputasi
yang kuat di tengah pasar yang kompetitif.
2️. Bisa Gak Sebuah
Perusahaan Menyeimbangkan Profit dan Impact?
Bisa banget. Bahkan, perusahaan yang bisa menyeimbangkan keduanya adalah yang paling tahan banting. Caranya antara lain:
- Menanamkan nilai sosial dan keberlanjutan ke dalam model bisnis sejak awal, bukan sebagai tambahan (CSR) belaka.
- Mengintegrasikan keberlanjutan (sustainability) sebagai bagian inti dari strategi bisnis.
- Melibatkan komunitas dan stakeholder agar impact menjadi bagian dari ekosistem, bukan beban.
Menurut saya, justru ketika dikelola dengan bijak, impact bisa memperkuat profit membangun reputasi, menciptakan loyalitas pelanggan, dan membuka peluang kolaborasi lebih luas.
3️. Contoh Perusahaan yang
Sukses Menyeimbangkan Profit dan Impact
✅ DuaKelinci
![]() |
✅ Gojek
![]() |
https://www.itworks.id/wp-content/uploads/2019/07/logo-gojek.png |
✅ Du Anyam
![]() |
https://duanyam.com/newsletter/dampak-du-anyam-menyejahterakan-masyarakat/ |
π Profit vs Impact:
Beda Tapi Bisa Bersatu
Aspek |
Bisnis
Kejar Profit |
Bisnis
Kejar Impact |
Kesamaan |
Tujuan |
Maksimalkan
Keuntungan. |
Memberi
dampak sosial atau lingkungan. |
Sama-sama
ingin berkelanjutan. |
Ukuran
Keberhasilan |
Omzet,
laba, pertumbuhan pasar. |
Jumlah
impact, perubahan yang terjadi. |
Harus
inovatif dan adaptif. |
Fokus
Strategi |
Efisiensi,
ekspansi. |
Solusi
untuk masalah nyata. |
Butuh
kepercayaan dan loyalitas. |
Model
Operasi |
Berdasarkan
margin. |
Berdasarkan
misi dan kebermanfaatan. |
Keduanya
butuh model bisnis yang kuat. |
✨ Kesimpulan: Lari Lebih
Jauh, Bukan Cuma Lebih Cepat
Bisnis yang hanya mengejar profit mungkin bisa lari cepat, tapi pendek. Bisnis yang punya dua kaki: profit dan impact, bisa berlari lebih jauh dan berkelanjutan.
“Apakah
bisnis ini cuma menghasilkan uang, atau juga menghasilkan makna?”
Itulah
pertanyaan penting yang perlu kita ajukan saat membangun atau memilih bisnis.
Karena dunia ini tidak hanya butuh pebisnis hebat, tapi juga pemimpin yang
berdampak.